Profil Desa

Pada Zaman dahulu, yaitu sebelum Negara Republik Indonesia merdeka sekitar tahun 1942 M, Desa Kertasana Kecamatan Bojonegara merupakan daerah yang sangat kental akan sejarah perjuangan para pahlawan. Letak geografis Desa Kertasana yang dikelilingi oleh perbukitan sangat ideal bagi para pejuang sebagai basis atau medan gerilya yang terkenal dengan siasat “gerilya”. Pada saat itu Desa Kertasana dikepalai oleh seorang pemimpin yang harus mempunyai kelebihan terutama dalam hal olah kanuragan dan ilmu agama yang disebut “Kepala Kawuh’. Selanjutnya, setelah Negara Republik Indonesia merdeka, Desa Kertasana dipimpin oleh kepala pemerintahan yang disebut “Jaro”. Jaro ini dibantu oleh kepala dusun yang bertugas di daerah kampong masing-masing. Tugas jaro saat itu berkutat pada masalah penarikan IPEDA (Pajak) dari warga yang selanjutnya akan disetorkan pada pihak kecamatan yang selanjutnya di distribusikan kembali ke desa-desa berupa program-program pembangunan sarana dan prasarana yang disebut dana subsidi. Setelah itu pemerintah desa berubah, sampai saat ini desa dipimpin oleh seorang “Kepala Desa” yang dipilih oleh masyarakat melalui pilkades. Selanjutnya, dalam menjalankan roda pemerintahannya kepala desa dibantu oleh sekdes dan kepala urusan (KAUR) dan kepala seksi (KASI).